Teringat lagi ucapan randi kemarin. Pagi ini aku terbangun dengan mimpi yg tidak akan kulupakan. Mungkin inikah yang dinamakan dengan sakit hati. Tidak ada yang terluka dan tidak pula ada yang aneh dengan tubuhku namun dadaku sesak sekali. Sebenarnya aku memang tidak sepenuhnya jujur dengan perkataanku kemarin. Tapi bagaimanapun juga ia adalah temanku sejak lama. Kebahagiannya adalah kebahagiaanku juga. Meskipun hati ini tidak dapat menerima seluruhnya namun janji telah terucap. Seseorang telah percaya akan itu dan tugasku sekarang hanyalah menepatinya. Cepat atau lambat, mau atau tak mau dan suka atau tak suka lelaki sejati harus menepatinya. Tapi apakah aku mampu… Menepatinya… Sudahlah jika ku terlalu memikirkannya maka taka da satupun dari hal lain yang dapat kukerjakakan. Waktu terus berjalan, hari akan terlewat dan janji akan tertagih dan lina pun akan menghilang. *getar hp “eh masih dirumah?” “eh iya” “cepet dah mau masuk masih aja dirumah” “hah, iya deh” Ku
A place for words. literary works, trends topic, and anything that nice to talk were here. Greetings please read comment and share...